Asus Vivo Book TP203 Memudahkan Presentasi Food Photography



Pertama kali saya mendapatkan tawaran menjadi narasumber food photography untuk kegiatan Arisan Dharma Wanita Bank Jabar Cabang Palembang, waktu itu sempat saya tolak dan memberikan alternatif narasumber yang lebih profesional. Ternyata ibu-ibu arisan yang hanya butuh foto-foto makanan uantuk senang-senang dengan menggunakan smartphone. Baiklah, saya terima tawaran tersebut.
Asus Vivo Book TP203


Berbekal dengan ilmu fotografi belajar dari komunitas foto bagi ibu-ibu dan belajar secara terus menerus dan saya kumpulkan dalam slide untuk presentasi di depan ibu-ibu. Bayangkan ibu-ibu arisan yang berlatar belakang berbeda mulai dari seorang dokter gigi, karyawati bank dan ibu rumah tangga sehingga membuat saya memutar otak untuk membuat silde sebaik dan sekreatif mungkin.

Untuk membuat slide saya menggunakan laptop ASUS VIVO BOOK TP203 yang saya beli dengan berbagai pertimbangan. Laptop ini ber genre Convertible.
Apa itu laptop convertibel? Sebuah laptop dengan layar yang bisa dibalik atau di putar yang membuat laptop seperti tablet. Layar dan keyboard tidak bisa dilepaskan tetapi layar touchscreen biasnya diberikan untuk menjadikannya sebagai tablet.


Waktu membeli laptop, saya hanya berpikir mencari laptop yang convertible dengan harga relatif murah dan ringan dibawa kemana-mana. Tanpa sengaja melihat aku instagram @asusid ada laptop ASUS Vivo Book TP410 yang secara keleselurahan videonya seru sekali mulai dari bisa menggambar sampai dengan presentasi dengan klien. Setelah saya melihat harga cukup membuat dompet kosong dan saya scroll terus, akhirnya menemukan ASUS Vivo Book TP203.


Performa
Laptop ini ringan sekali dengan bobot 1,1 kg dan dilengkapi dengan prosessor Intel Quad Core Pentium N4200. Prosesor dengan kecepatan mencapai 2,5 Hz sehingga membuat kinerjanya mulus saat menjalankan sistem operasi dan berbagai macam program.

Baterai
Vivo Book Flip 12 TP203 memiliki ketahan batera mencapai 8 jam. Seru sekali bisa memaparkan presentasi tanpa harus men-charger batere dan mencari colokan.

Keyboard
Keyboard dengan ukuran penuh dan jarak antara tuts yang pas membuat lebih nyaman. Sisi 1,5 derajat menciptakan posisi mengetik ergonomis saat engsel terbuka hingga 130 derajat  bagian keyboard dikelilingi material alumunium yang memberikan kesan mewah dan kokoh serta bagian awah terdapat trackpad yang cukup luas sehingga lebih nyaman.


Kenapa saya hanya bahas 3 kategori yaitu Performa, batere dan keyboard karena bagi saya pengguna laptop yang bukan ahli di bidang teknologinya.

Layar laptop Vivo Book TP 203yang terbilang cukup mungil hnya sebesar 11,6 inchi dan dilengkapi dengan engsel yang dapat diputar hingga 360 derajat yang membuat saya lebih mudah menggunakannya sebagai laptop dan hingga menjadi sebuah tablet. Selain itu, bobotnya yang enteng, bodynya yang tipis dan ringkas membuat saya lebih mudah membawa laptop vivo Book TP203 kemana-mana tanpa sakit pada bagian punggung.


Waktu saya menggunakan laptop Vivo Book TP203 untuk memberikan materi food photography dan saya membawa laptop ini menggunakan ransel dengan naik ojek motor dan hasilnya punggung saya tidak mengalami nyeri padahal dalam ransel terdapat laptop dan kamera mirror less yang lumayan cukup berat.


Di dalam ruangan saya menyiapkan laptop untuk presentasi dengan space meja yang cukup sempit, sedikit menyulitkan saya meletakan posisi laptop termasuk mencolokan kabel HDMI dan untungnya Port USB-C TP203 dapat diputar balik untuk menghubungkan ke perangkat. 

Keuntungan laptop convertible ini saya membentuknya dalam bentuk laptop sehingga semakin ringkas dalam space yang kecil. Selain itu, lebih mudah proses menyetuh layar karena layar sentuh yang dibekali dengan teknologi 10 titik sentuh yang cukup responsif.  Laptop ini tidak dilengkapi dengan fitur backlight membuat saya sulit mengedit atau mengklik tuts pada keyboard pada situasi yang kurang cahaya.

Secara keseluruhan laptop ini cukup mumpuni bagi saya dalam memprsentasikan materi dengan keyoboard, touchscreen dan mode perangkap hybrid. Ketika menggunakan mode tablet dengan keterbatasannya yang tidak bisa kita bandingkan dengan tablet sesungguhnya.






Tidak ada komentar