3 Langkah Mudah Deteksi Dini Kanker Payudara

Berbicara tentang kanker membuat merinding. Kenapa? Karena sering kali menyebabkan kematian akibat ketidak tahuan pada fase perkembangan keganasan sel kanker. Di Indonesia, kanker payudara menempati tingkat pertama. Seperti data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan lebih dari 80% kasus ditemukan pada stadium lebih lanjut.



Sangat menyedihkan beberapa kasus penderita kanker payudara berakhir dengan kematian, salah satunya teman sekantor yang hanya bisa bertahan sampai dengan 4 bulan setelah didiagnosa terkena kanker payudara stadium lanjut.
Ada juga yang suvivor tetap bertahan setelah dideteksi dini, dilakukan pembedahan dan kemoterapi bertahan sampai dengan 20 tahun. Kasus ini terjadi pada saudara perempuan tertua saya.
Sampai saat ini belum diketahui pasti faktor risiko kanker payudara kasus diatas.

Pernahkah kalian mendengar salah satu penyebab kanker payudara adalah penggunaan Bra pada waktu tidur? Saya pun pernah mendengarnya. Apakah ini fakta atau mitos? Kita akan bahas faktor risko yang dapat menyebabkan kanker payudara:

PENYEBAB KANKER PAYUDARA


Faktor Genetik
Faktor risiko terjadinya kanker payudara adalah:
  • Jenis kelamin: wanita berisiko 100 kali lebih memungkinkan terkena kanker payudara daripada laki-laki.
  • Umur: 2 dari 3 wanita didiagnosa menderita kanker payudara diatas 55 tahun.
  • Ras: kebanyakan ditemukan pada ras kaukasoid (ras kulit putih)
  • Riwayat Keluarga dan faktor geneTik: jika orang tua baik ibu atau ayah, saudara atau anak didiagnosa menderita kanker payudara atau kanker rahim artinya kita berisiko menderita kanker payudara di kemudian hari. Risiko ini semakin meningkat pada umur diatas 50 tahun.
  • Riwayat kesehatan seseorang: Jika pernah menderita kanker payudara pada salah satu payudara, maka berisiko menderita kanker di payudara lainnya.
  • Riwayat menstruasi dan Reproduksi: jika mendapatkan menstruasi (sebelum umur 12 tahun), menpause terlambat (diatas 55 tahun), mempunyai anak pertama kali di umur relatif lebih tua atau tidak pernah melahirkan dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.


Faktor Lingkungan dan Pola Hidup
  • Kurangnya Aktivitas fisik: pola hidup dengan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Makan yang tidak bergizi: Makanan dengan lemak dan kurangnya konsumsi buah-buahna serta sayuran dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Berat badan berlebih atau obesitas: berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Risiko ini semakin besar jika berat badan meningkat pada masa menopase.
  • Minum alkohol: konsumsi minuman beralkohol yang sering dapat meningkatkan risiko terekena kanker payudara.
  • Radiasi pada dada: Jika pernah terpapar radio terapi di dada sebelum umur 30 tahun dapat meningkatkan risiko untuk terkena kanker payudara.


Selain faktor risiko diatas, 60-70% orang yang terkena kanker payudara tidak ada hubungan dengan faktor risiko tersebut dan orang-orang dengan faktor risiko di atas tidak mengalami kanker payudara.

Ada beberapa Hal yang tidak menyebabkan Kanker payudara:

  • Kanker payudara tidak menular, sehingga tidak ada risiko jika kontak dengan penderita kanker payudara.
  • Kanker payudara tidak disebabkan oleh pemakaian pakaian dalam seperti Bra, implant, deodoran, antiperspiran, mammogram, kafein, gelombang mikro atau radiasi telepon selular.

  Berdasarkan faktor risiko penyebabkanker payudara ternyata penggunaan Bra dapat menyebakan kanker payudara adalah "MITOS"

Beberapa tindakan untuk skrining adalah:
  1. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
  2. Pemeriksaan payudara Klinik (SADANIS)
  3. Mamografi skrining



SADARI

Kapan melakukan SADARI? Waktu terbaik untuk melakukan SADARI yaitu beberapa hari setelah periode menstruasi berakhir. Pada masa menstruasi kadar hormon mengalami fluktuasi sehingga menyebabkan perubahan pada tubuh termasuk payudara mengencang.

Beberapa cara untuk melakukan SADARI, yaitu:

DI DEPAN CERMIN
Untuk melakukan pemeriksaan ini diperlukan tangan, penglihatan, cermin dan cahaya yang baik. Berdirilah di depan kaca, buka pakaian dari pinggang keatas dan lakukan sebagai berikut:

  • Perhatikan payudara anda karena kebanyakan wanita tidak memiliki payudara yang ukurannya sama besar atau lebih kecil dari yang lain.
  • Letakan lengan disamping tubuh lalu perhatikan bentuk, ukuran dan lihat perubahan seperti permukaan dan warna kulit juga bentuk puting payudara.
  • Letakan lengan pada pinggang dan tekan kuat-kuat untuk mengencangkan otot dada. Perhatikan payudara sambil berkaca dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya.
  • Bungkukkan badan di depan kaca sehingga payudara terjulur ke bawah. Perhatikan dan raba untuk memeriksan apakah ada perubahan pada payudara.
  • Tautkan kedua tangan di belakang kepala dan tekan ke dalam. Perhatikan payudara di bagian bawah.
  • Periksaan apakah ada cairan keluar dari puting dengan cara tempatkan jempol dan jari telunjuk di sekitar puting, lalu tekan perlahan dan periksan apakah ada cairan yang keluar.
  • Ulang pada payudara yang lain. 


SAAT MANDI
Melakukan pemeriksaan payudara saat mandi terasa lebih mudah karena busa sabun akan memudahkan pergerakan tangan dalam meraba benjolan atau perubahan pada payudara.

Caranya: 
angkat satu tangan ke belakang kepala dan tangan lainnya lumuri sabun, raba payudara di sisi tangan yang terangkat. Gunakan jari untuk menekan -nekan bagian payudara dengan lembut. Lakukan pemeriksaan ini pada payudara lainnya.

BERBARING

Berbaring merupakan salah satu cara melakukan pemeriksaan SADARI. Gunakan tempat tidur atau permukaan yang datar. Salah satu kelebihan pemeriksaan SADARI dengan cara ini adalah posisi berbaring membuat payudara melebar dan memudahkan untuk dilakukan pemeriksaan.
Caranya:
  • Letakan gulungan handuk atau bantal kecil di bawah pundak. Tempatkan tangan kanan di bawah kepala. Tangan kiri dilumuri dengan lotion, lalu gunakan jari untuk meraba payudara kanan.
  • Gerakan melingkar payudara seperti putaran jam, yaitu mulailah gerakan melingkar dari titik jam 12 ke angka 1 dengan gerakan melingkar. Setelah satu lingkaran, geser jari dan mulailah kembali hingga seluruh permukaan payudara hingga ke puting selesai teraba.


Lakukan SADARI dengan santai dan pastikan semua permukaan payudara telah teraba. Jika terdapat perubahan pada payudara, tetap tenang dan jangan panik. Meski tetap harus waspada, lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosa kelainan.

PERUBAHAN PADA PAYUDARA


Benjolan atau perubahan payudara ini dapat disebabkan berbagai hal. Sekitar 1 dari 10 benjolan pada payudara bersifat kanker. Kanker yang lambat ditangai akan membawa dampak yang sangat serius. Segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut jika pada pemeriksaan mandiri ditemukan:
1. Benjolan keras pada payudara dan ketiak.
2. Perubahan pada permukaan kulit. Kulit menjadi berkerut atau terdapat cekungan.
3. Perubahan ukuran dan bentuk payudara, terutama saat mengangkat payudara atau menggerakan lengan.
4. Keluar cairan dari puting payudara tetapi bukan ASI.
5. Keluar darah dari puting.
6. Terdapat bagian puting yang memerah dan menjadi lembab.
7. Puting berubah bentuk, misalnya puting masuk ke dalam.
8. Ruam di sekitar puting.
9. Rasa sakit atau tidak nyaman yang berkelanjutan pada payudara.

SADANI
Pemeriksaan payudara klinik dilakukan oleh tenaga kesehatan yaitu dokter. Hal ini bertujuan untuk menentukan benjolan dan penyebab perubahan pada payudara merupakan tanda dan gejala awal dari kanker payudara.
Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan status lokalis, regionalis dan sistemik. Biasanya pemeriksaan fisik dimulai dengan menilai status generalis (tanda vital - pemeriksaan vital menyeluruh tubuh) untuk mencari kemungkinan adanya metastase dan atau kelaianan medis sekunder). pemeriksaan selanjutnya adalah untuk menilai status lokalis dan regionalis. Pemeriksaan ini dilakukan secara sistematik, inspeksi dan palpasi.


MAMOGRAFI SKRINNING
Merupakan pemeriksaan penunjang, seperti mammogram, magnetic resonance imanging (MRI) dan USG. Jika terdapat kecurigaan adanya kanker, dokter akan menyarakan pemeriksaan biopsi.


Kanker payudara tidak dapat di cegah, tetapi 3 langkah untuk medeteksi dini kanker payudara agar lebih mudah dalam menemukan kasus kanker payudara sebelum mencapai tingkat lanjut.

Bulan Oktober merupakan Breast Cancer Month yang diperingati diseluruh dunia sebagaii bentuk kesadaran yang ditujukan kepada seluruh perempuan untuk dapat menjaga dan merawat payudara. Untuk mendukung kegiatan ini Blogger Perempuan dan Wacoal berkolaborasi turut serta dalam kegiatan Pink Ribbon yaitu”Breast Cancer Blogger Perempuan Movement in Collaboration with Wacoal”.  Bersamaan dengan moment ini Wacoal ikut mendukung bulan kanker Payudara dengan menyediakan kotak donasi di berbagai Toko Wacoal. 


Saya di Store Wacoal Palembang Icon

Blogger Perempuan turut mengajak para perempuan di Indonesia untuk menyebarkan awarness deteksi dini sendiri dengan 3 langkah mudah dengan cara  SADARI yaitu: Di Depan Cermin, Saat Mandi dan Berbaring.


Saya dan perempuan hebat di Indonesia berharap terhindari dari kanker payudara dengan melaksanakan pola hidup sehat. We can do it girls!



Sumber:

  1. alodokter.com 
  2. nationalbreastcancer.org


Tidak ada komentar