Beberapa waktu lalu saya berkesempatan mengunjungi tempat pembuatan Pupuk oragnik yang didirikan oleh PT. Pertamina atas Proposal Pak Yusuf. Singkat Cerita, Pak Yusuf yang dulu pernah bergabung dengan perusahaan Pupuk mengikuti pelatihan yang diadakan Pertamina dan karena kerisauan hatinya melihat tumpukan sampah yang menggunung. Akhirnya, Pertamina pun menyambut proposal Pak Yusuf dan membuat "Kawasan Pengelolaan Sampah Terintegrasi Binaaan PT. Pertamina".
"PATRAGNIK, YAITU KAWASAN PENGELOLAAN SAMPAH TERINTEGRASI BINAAN PT. PERTAMINA"
Melalui program CSR, Pertamina memberikan bantuan mesin pencacah rumput, pencacah plastik dan mesin pencucui plastik. Selain itu, ada beberapa bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Propinsi Sumatera Se;atan, seperti motor pengangkut sampah. Pupuk yang dihasilkan berupa pupuk organik yang dipasarkan bisa melalui
partai besar maupun perorangan.
Tempat pengolahan pupuk |
selain itu, ada area tabulapot sekalian memanfaatkan pupuk oranik yang dibuat. Beragam tanaman buah mulai dari Pepaya, Sawo, kelengkeng dan Mangga. Selain itu ada tanaman yang ditanam langsung yaitu Pisang.
Seringkali banyak Instansi lain ingin menambah ilmu tentang pembuatan pupuk organik dapat belajar langsung di Patraganik, termasuk saya saat berkunjung bersama mahasiswa ingin mengetahui proses pembuatan pupuk organik. Selain pembuatan pupuk organik dapat memanfaatn kerajinan tangan melalui sampah anorganik, yaitu sampah plastik menjadi karya tangan seperti tas dan lain-lain.
Hasil Karya Tangan Olahan Sampah Plastik |
Kran untuk menyiram tanaman di dalam penangkaran |
Bungan yang menjadi tempat kupu-kupu menghisap sari makanan |
Ada Kupu-kupu kecil yang masih tersisa |
Maafkan saya yang selalu narsis dengan berfoto bersama dosen tim dan bersama Pak Yusuf sebagai Kordinator di Patraganik.
Ki-Ka: Iis, Pak Khairil, Pak Yusuf, Pak Karjo, Pak Priyadi |
Salam Hangat
Tidak ada komentar